Sabtu, 08 November 2014

THE PRAYER







Mengapa berdoa?
Apa gunanya berdoa jika Tuhan mengetahui masa depan dan mengontrol segala sesuatu?
Mengapa berdoa?
Mengapa berdoa kalau Tuhan sudah secara sempurna menguasa segala sesuatu?
Mengapa berdoa kalau Tuhan telah mengetahui apa yang akan kita minta sebelum kita memintanya?

(1)
Doa adalah suatu wujud pelayanan kepada Tuhan (Lukas 2:36-38). Kita berdoa karena Tuhan memerintahkan kita untuk berdoa (Filipi 4:6-7).




(2) Tuhan Yesus dan gereja mula-mula memberikan kita contoh doa (Markus 1:35; Kisah Rasul 1:14; 2:42; 3:1; 4:23-32; 6:4; 13:1-3). Jika Yesus memandang perlu untuk berdoa kita juga perlu.

(3) Tuhan menghendaki doa menjadi sarana untuk memperoleh jalan keluar untuk berbagai situasi:


           
a. mempersiapkan keputusan-keputusan 
               besar (Lukas 6:12-13)
            b. mengatasi halangan kuasa kegelapan 

               dalam hidup (Matius 17:14-21)
            c. meminta pengerja-pengerja untuk

               tuaian rohani (Lukas 10:2)
            d. mendapatkan kekuatan untuk mengatasi 

               pencobaan (Matius 26:41)
            e. cara untuk menguatkan orang lain 

               secara rohani (Efesus 6:18-19)

(4
) Kita memiliki janji Tuhan bahwa doa kita tidak akan sia-sia bahkan jika kita tidak mendapatkan apa yang secara khusus kita minta (Matius 6:6; Roma 8:26-27).



(5) Dia berjanji bahwa jika kita meminta hal-hal yang sesuai dengan kehendakNya, Dia akan memberi apa yang kita minta (1 Yohanes 5:14-15).

Kadang-kadang Dia menunda jawabanNya sesuai dengan hikmatNya dan untuk kebaikan kita. Dalam situasi-situasi ini, kita perlu dengan rajin dan bertekun dalam doa (Matius7:7; Lukas 18:1-8). Doa tidak boleh dipandang sebagai cara untuk memaksa Tuhan melakukan kemauan kita dalam dunia, tapi sebagai cara untuk menggenapi kehendak Tuhan di atas bumi ini. Hikmat Tuhan jauh melampaui hikmat kita.
Dalam situasi-situasi di mana kita tidak tahu secara persis apa yang merupakan kehendak Tuhan, doa adalah cara untuk menemukan kehendak Tuhan. Jikalau Petrus tidak meminta Yesus memanggil dia keluar dari perahu ke atas air, dia pasti sudah kehilangan kesempatan itu (Matius 14:28-29). Jikalau si wanita Siro-Fenisia yang putrinya diganggu setan tidak berdoa kepada Kristus, putrinya tidak akan sembuh (Markus 7:26-30). Jika orang buta di luar kota Yerikho tidak berseru kepada Kristus, dia akan tetap buta (Lukas 18:35-43). Tuhan telah mengatakan bahwa sering kita tidak memperoleh karena kita tidak meminta (Yakobus 4:2). Dalam pengertian tertentu, doa adalah seperti membagikan Injil dengan orang-orang lain. Kita tidak tahu siapa yang akan meresponi berita Injil sampai kita mulai membagikannya. Demikian pula dengan doa. Kita tidak akan pernah melihat hasil dari doa sampai kita berdoa.

Tidak adanya doa menyatakan tidak adanya iman dan tidak adanya kepercayaan kepada Firman Tuhan. Kita berdoa untuk menyatakan iman kita kepada Tuhan, bahwa Dia akan melakukan apa yang telah dijanjikanNya dalam FirmanNya, dan akan memberkati hidup kita dengan berlimpah lebih dari apa yang dapat kita minta atau harapkan (Efesus 3:20). Doa adalah sarana utama untuk melihat Tuhan bekerja dalam hidup orang-orang lain. Karena doa adalah cara kita untuk “bersambungan” dengan kuasa Tuhan, doa adalah cara kita untuk mengalahkan musuh dan pasukannya (Iblis dan tentara-tentaranya) yang dengan diri sendiri kita tidak akan berdaya. Karena itu kiranya Tuhan kerap kali menemukan kita di hadapan tahtaNya, sebab kita memiliki Imam Besar di surga yang dapat memahami segala yang kita alami (Ibrani 4:15-16). Kita memiliki janji bahwa doa orang benar apabila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16-18). Kiranya Tuhan memuliakan namaNya dalam hidup kita saat kita percaya dan sering datang kepadanya di dalam doa.

 

Source:
Ø  http://remajadalamterang.blogspot.com/2012/06/mengapa-berdoa-apa-gunanya-berdoa-jika.html

Santo Albertus Agung, Uskup dan Pujangga Gereja



Santo-Santa
15 November
Santo Albertus Agung, Uskup dan Pujangga Gereja




Albertus lahir di Lauingen, danau kecil Danube, Jerman Selatan pada tahun 1206. Orangtuanya bangsawan kaya raya dari Bollstadt. Semenjak kecil ia menyukai keindahan alam sehingga ia biasa menjelajahi hutan-hutan dan sungai-sungai di daerahnya. Pengalamannya ini nantinya akan menjadi bahan tulisannya yang berhubungan dengan Ilmu Alam dan Ilmu Tumbuh-tumbuhan.

             Pendidikan tinggi ditempuhnya di Universitas Padua, dan dari sini ia melangkah masuk ke dalam hidup membiara dalam Ordo Dominikan. Yordan dari Saxoni, Jenderal kedua Ordo Dominikan menganggap Albertus sebagai tokoh yang cocok untuk cita-citanya yaitu mengkombimasikan hidup rohani, pewartaan dan mengajar. Oleh karena itu, ia kemudian mengirim Albertus ke Koln, Jerman untuk mengajar rekan-rekannya di semua biara Dominikan di kota itu. Ia mengajar di sana selama hampir 10 tahun. Karena kesalehan hidupnya dan pengetahuannya yang luar biasa luas dan mendalam itu, ia semakin terkenal. Oleh rekan-rekannya dan orang-orang sezamannya, Albertus disebut sebagai 'Yang Agung, Tiang Gereja, Doktor Umum atau Sarjana Umum'. Albertus kemudian diangkat sebagai mahaguru di Universitas Koln. Murid-muridnya yang terkenal antara lain Thomas Aquinas, yang kemudian dinyatakan juga sebagai 'kudus' dan dihormati sebagai seorang Sarjana Gereja, seperti gurunya. Selanjutnya ia mengajar sebagai mahaguru di Universitas Paris, di mana ia bertemu dan menjalin persahabatan dengan raja Ludovikus yang saleh itu. Di sini ia menulis banyak buku yang membuatnya semakin terkenal di seluruh Eropa.



 
Pada tahun 1256 ia menjabat sebagai administrator di Curia Roma. Ia berhasil membela masalah-masalah menyangkut aturan-aturan hidup membiara dari Santo Dominikus dan Fransiskus terhadap serangan William. Karena hasil pembelaannya sangat brilian, maka Paus Aleksander IV (1254-1261) mengangkatnya menjadi uskup di kota Regensburg. Tetapi pada tahun 1262 setelah menyelesaikan masalah-masalah penting di dalam keuskupannya, ia mengajukan permohonan pengunduran diri. Lalu ia pulang ke Koln untuk menjalani saat-saat terakhir hidupnya. Di sana pun ia melanjutkan tulisan-tulisannya dalam beberapa tema, sambil menjadi uskup pembantu dan mahaguru. Albertus kemudian mengadakan perjalanan pastoral ke seluruh Jerman dan Bohemia, lalu pergi ke Timur Tengah dan Tanah Suci, dan pada tahun 1247, ia mengikuti Konsili Lyons.



Albertus dikenal rendah hati dan suci hidupnya. Ia menaruh devosi yang besar kepada Yesus dalam Sakramen Mahakudus dan kepada Bunda Maria. Semua itu tampak jelas di dalam syair-syair dan lagu-lagu yang digubahnya dan di dalam 50 buah buku yang ditulisnya. Ketika mengikuti Konsili Lyons itu, ia tidak lupa mengenang muridnya Santo Thomas Aquinas. Ia. merasa sangat kehilangan dengan wafatnya Thomas. Setelah ia mengadakan pembelaan terakhir terhadap ajaran Thomas Aquinas, ia meninggal dunia pada tanggal 15 Nopember 1280, dalam usia 87 tahun. Kesucian hidupnya didukung dengan banyak mujizat.

Sabtu, 13 September 2014

SAINT ALBERT HAPPY AFTER THE PRAYER

HAPPY AFTER THE MASS
Every activity needs relaxing, and it's our relaxing after we had got a turn to deliver our choir's group in church. Really, It's very nice because it's the only one event we have got, whenever we joined together with all the choir's members at Saint Albert Junior High School.

Do you want to have the event like this?
Look!





 
WHERE THERE IS FAITH, THERE IS LOVE, 
WHERE THERE IS LOVE, THERE IS GOD

ENJOY YOUR DAY
FOREVER IS JUST FOR JESUS CHRIST
 
BE THE BEST 
OUR SAINT ALBERT CHOIR

Selasa, 02 September 2014

MISA AWAL TAHUN AJARAN BARU
18 JULI 2014

SMP PL SANTO ALBERTUS KETAPANG



Kini SMP PL Santo Albertus telah beraktifitas lagi dalam kegiatan belajar dan mengajar untuk Tahun Pelajaran 2014/ 2015.
 Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan MOS bagi siswa kelas VII yang baru dan beberapa siswa yang tahun sebelumnya belum mengikuti kegiatam MOS (Masa Orientasi Siswa) di SMP PL Santo Albertus. Kegiatan MOS bertujuan untuk membentuk mental para siswa menjadi siswa yang benar-benar bersemangat dalam mengikuti pembelajaran baik secara pribadi maupun universal di sekolah.
Kegiatan MOS diawali dengan Upacara Pembukaan, kegiatan MOS berlangsung selama 4 hari, yaitu mulai dari hari Senin, 14 Juli 2014 hingga 17 Juli 2014. Jumlah siswa kelas VII tahun ini berkisar antara 160 siswa. Selain untuk membentuk mental para siswa, MOS ini juga memberi satu penguatan agar para siswa lebih mengenal tentang situasi sekolah, baik Lingkungannya, Kakak kelas, Tenaga Pendidik maupun Kependidikannya.

Setelah hari yang terakhir, ada hari khusus, di mana para siswa diharapkan untuk mengenal secara lebih akrab secara pribadi baik dengan teman seangkatan, kakak kelas, dan semua komponen yang ada di sekolah dalam acara "PENSI dan KEAKRABAN"

Hari berikutnya, 
Jumat, 18 Juli 2014 Semua Siswa Kelas VII hingga kelas IX ada kegiatan doa di gereja Santa Gemma Galgani.

Kegiatan ini merupakan rutinitas tahunan yang selalu diadakan untuk mengawali Tahun Ajaran Baru dan Mengakhiri Tahun Ajaran Baru.

Hari tersebut para siswa berantusias untuk mengikuti kegiatan misa, kali ini Siswa SMP PL bergabung dengan siswa maupun siswi SD PL Santo Yosef Ketapang.

Petugas Misapun terbentuk:

Lektor dari SD PL Yosef
Pemazmur dari Siswa SD PL Yosef,
Misdinar SMP PL Santo Albertus
Petugas Koor SMP PL Santo Albertus

Celebran untuk Perayaan Ekaristi Kudus adalah Pastor Krisantus, CP.

Dalam Kotbahnya, Pastor menyampaikan agar kita sebagai pelajar hendaknya belajar sesuai dengan harapan kita dan orang tua agar kelak dapat sukses dan menjadi orang yang berguna bagi keluarga maupun gereja serta masyarakat.

Selain itu beliau juga menyampaikan, jauhilah sikap dan cara yang tidak baik dalam belajar yaitu, malas, mencontek dan juga sering bertengkar terhadap teman.

Pada akhirnya kamipun bangga, bahwa para siswa kita tetap bersikap baik saat mengikuti perayaan.


Sabtu, 31 Mei 2014

PERAYAAN MISA AKHIR TAHUN PELAJARAN 2013-2014

PERAYAAN EKARISTI TUTUP TAHUN PELAJARAN

DAN

PERSIAPAN MENEMPUH UJIAN AKHIR SEMESTER
SD DAN SMP PANGUDI LUHUR SANTO ALBERTUS KETAPANG

Perayaan Ekaristi dimulai pukul 07:00 WIB
Pemimpin Ekaristi adalah Pastor Matheus Juli, Pr.

Perayaan Ekaristi gabungan antara SD PL Santo Yosef dan SMP PL Santo Albertus.

Petugas Liturgi
Lektor dan Petugas Doa dari SD PL Santo Yosef

Pemazmur dan Alleluya juga dari SD PL Santo Yosef

SMP PL Santo Albertus membantu tugas sebagai Misdinar 6 anak, mereka adalah:
Mardo Januarby, Gualberto Mara, Gerardo Mahesa dkk

Koor dari SMP PL Santo Albertus, dengan konduktornya: Gracia Valentcia

Petugas Koor ini adalah kelompok "SAC/ Saint Albert Choir", ditambah dengan beberapa siswa baru yang telah terpilih untuk dilantik pada awal Januari mendatang tahun 2015.

Mereka adalah:
1. Paulina Febriani Kota                                           9. Rizky Anthony
2. agnes Cherly                                                       10. Yosafat Sitorus
3. Jwivania                                                              11. William Alexandro Taolin
4. Gabriella Mellisa                                                 12. Petrus Balla Fationa
5. Arlan Hane                                                         13. Victor
6. Junius Andy                                                        14. Arsenio Taolin
7. Gregorius Kevin                                                  15. Princesia Angela
8. Williambrodus Guidovalent Tarigas

Mereka dalam prosesnya akan menempuh beberapa tahapan latihan dan seleksi sebelum diputuskan menjadi anggota resmi "SAC".

Dalam misa tersebut, Pastor menggambarkan tentang bagaimana kita menjadi siswa harus berani jujur.
Tidak ada dalam kamus, "MENCONTEK"
Menyontek adalah tindakan yang tidak terpuji dan akan membawa kepada watak yang tidak baik.
Gambaran tersebut diperjelas dengan sebuah cerita:

KANCIL DAN BUAYA

Dalam kisah tersebut diceritakan bagaimana seekor kancil dengan sangat liciknya bisa membohongi buaya yang begitu banyak agar kancil bisa menyebrang sungai yang besar itu tanpa harus turun ke air, kancil tidak bisa berenang sehingga jika dia masuk ke air akan tenggelam.

Oleh karenanya, 
Kancil meminta supaya semua buaya berbaris untuk kancil hitung supaya ketika mereka akan makan kancil tersebut daging kancilpun dapat secara rata terbagi.

Akan tetapi apa daya,
Semua buaya terbohongi setelah semua buaya terlewati untuk menyebrang sungai yang besar tersebut, kancilpun berlalu dari buaya-buaya tersebut dan aman tanpa luka sedikitpun.

Inilah kelicikan kancil yang tidak perlu dicontoh oleh para siswa.
Karena barang siapa melakukan hal yang buruk walau sekecil apapun akan memberikan hasil yang tidak baik pula bagi yang melakukan perbuatan itu.
.

Semua siswa mengikuti misa tersebut dengan tenang.
Setelah selesai misa, kamipun kembali ke sekolah untuk melanjutkan aktivitas berikutnya.


Rabu, 30 April 2014

MISA PERSIAPAN UJIAN

MISA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 
SMP PANGUDI LUHUR SANTO ALBERTUS KETAPANG


Pastor Matheus Juli, Pr.

Pastor Yang menghunjukkan misa bagi SMP PL St. Albertus, Rabu, 30 April 2014

Pukul 07:00 WIB

Sebelum misa dimulai, terlebih dahulu anggota koor melakukan warming up di gereja sebelum para siswa yang lain datang ke gereja, tepatnya pada pukul 06:30 WIB
Atau
Setengah jam sebelum Perayaan Ekaristi dimulai

Petugas Liturgi Misa tersebut adalah:

Lektor : Felisitas Wilda

Pemazmur : Regina Dian Litha

Petugas Doa : Oktaviana Kharmia Krisanti

Dirigen : Gracia Valentcia

Organis :
1. William Gabriel
2. Vincent Fang

Putra Altar:
Mardo Januarby
Jason Chang dan kawan-kawan

Pendamping Koor adalah : 
Bapak Ph. B. Murdianto
Bapak Gergorius Menue Raya Demon
Bapak Benedictus Aji Subekti

Dalam Kotbahnya, Pastor menyampaikan beberapa hal, diantaranya sebagai siswa kita harus berani berjuang untuk mencapai cita-cita kita. Namun Demikian, Pastor juga menambahkan bahwa hal itu belum cukup kalau kita tidak dibekali secara rohani. Yaitu kehadiran Tuhan Dalam diri kita. Dan kita hendaknya jangan takut serta ragu menerima kehadiran Tuhan, karena tanpa Tuhan kita bukanlah apa-apa. Janganlah kita menyangkal Tuhan, karena ketika kita menyangkal Tuhan saat hadir dalam hati kita, maka pada saatnya nanti ketika kita menghadap Tuhan, Tuhan juga akan memberikan ganjaran bagi kita yang telah menyangkalnya. Rasanya tepat sekali jika kita kaitkan dengan lagu pembukaan misa tersebut, yaitu :

BERKAT YESUS

Ku datang karena berkatMu
Ku sembah karena cintaMu
Yesus Tuhan sungguh besar berkat yang Engkau limpahkan

 Trima kasih, Yesus, Yesus Yang Maha Kudus
Semua karena berkat yang ku trima kini
Ku slalu memuji Engkau

Misa berlangsung dengan khidmat, sekitar kurang lebih satu jam lamanya.
Selesai misa para siswa kembali ke sekolah untuk melaksakan kegiatan selanjutnya di sekolah.

Tuhan memberkati kita semua.
Amin


HYMNE GURU

HYMNE GURU

Kelompok Koor Kelas IX 
Telah berlatih untuk mempersiapkan diri tampil dalam acara Perpisahan Kelas IX dengan siswa-siswa kelas VII dan VIII akan menyanyikan lagu:

HYMNE GURU
Ciptaan: Sartono

Aransemen lagu oleh: Vincent Fang

Akhirnya merekapun dapat berlatih dengan baik selama beberapa hari dalam paduan :





Suara Alto 
Anggota:
Beatrik Liya Hertanti,   Aprilia Carolina, Liberta Mude, Elisabeth Yuliana Lourdes, Stefania Daniel, 
Agnes Anggraeni, Maria Pragawati Mari, Yoan Dayu Elita, Mellyn Tantiana

Suara Sopran
Anggota:
Nancy Pretty, Stefani Frederika Oktania, Tasya Erika, Barbara Selphiana, Lutgardis Odilia,
Bernadetha Cipta Hening M, Adventia, Anastasia Dea Nathaliana

Suara Tenor
anggota:
Gregorius Adi Nugroho, Isidorus Holy Pangestu, Ryandy, Heronimus Rigo, Alfons Vivo Fides Gua,
Robertus Crespo, Medi, Gregorius Tigor Malau, Dicky Pratama, Rizaldi Hadrian, 

Organis:
Vincent Fang

Konduktor :
Dea Nathania




 

Selasa, 29 April 2014

TEKNIK BERLATIH KOOR YANG BAIK



TEKNIK DAN CARA BERLATIH KOOR YANG BAIK
BY : BENNY


A.     Pendahuluan
Koor adalah merupakan bentuk paduan suara yang terdiri dari beberapa orang dari beberapa jenis suara, seperti sopran, alto, tenor dan bas.
Sopran adalah suara dasar perempuan
Alto adalah suara kedua perempuan biasanya lebih rendah dari suara sopran
Tenor adalah suara pria tinggi
Bas adalah suara pria rendah
Dalam anggota koor/ paduan suara hendaknya tidak boleh ada suara yang dominan, harusnya standar atau sama dengan suara yang lain.
Jika suara berbeda dari yang lain, maka akan sangat kelihatan dan suara tersebut menjadi fals.

B.     Teknik berlatih
Sebelum berlatih, setiap anggota hendaknya melakukan pemanasan terlebih dahulu dengan sesama anggota yang berjenis suara yang sama. Anggota Sopran dengan Sopran, Alto dengan Alto, Tenor dengan Tenor dan Bas juga dengan Bas.
Tempat untuk melakukan pemanasan tersebut sebaiknya juga terpisah agar latihan dapat maksimal dan tidak terganggu atau terkontaminasi dengan suara yang lain.

Tips-tips untuk mendapatkan/ memperoleh suara yang maksimal, maka hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini:
1.     Bunyi
Bunyi dari suara yang kita ucapkan harus jelas, maka akan lebih bermakna jika suara yang kita lepaskan benar-benar standar dengan suara yang lain, artinya do re mi fa sol nya harus sesuai dan standar. Untuk memperoleh suara yang standar bisa dilakukan dengan beberapa cara pengambilan nada:
Ø  Menggunakan gitar
Ø  Menggunakan garputala
Ø  Menggunakan pianika
Ø  Menggunakan organ dan alat musik yang lain

Jangan pernah menahan suara di bagian dalam tenggorokan, supaya suara dapat ditampilkan maksimal.

2.     Artikulasi
Jika kita menyanyi dengan benar-benar membuka mulut dan memiliki nada yang sama dengan yang lainnya, maka perlu kita ketahui lagi bahwa artikulasi juga penting.
Artikulasi adalah mengucapkan sebuah lirik lagu itu dengan benar dan baik, yaitu dalam pengucapan a, i, u, e, o, harus benar-benar jelas.
Hindari menggunakan suara falset, sebisa mungkin untuk tetap menggunakan suara asli atau suara yang sebenarnya.

3.     Posisi
Berlatih koor yang baik adalah memilih posisi berdiri, karena dengan posisi yang demikian itu akan dapat memiliki nafas yang panjang, karena suara yang kita hasilkan benar-benar terlepas tanpa ada hambatan.






Akan sangat berbeda sekali apabila kita berlatih bernyanyi sambil duduk karena pernafasan kita akan tertahan di bagian perut dan suara tidak akan maksimal. Maka dengan posisi inilah yang nantinya akan membentuk suara asli kita menjadi suara falset.

4.     Pemahaman notasi
Dalam berlatih bernyanyi, hendaknya tidak hanya mengenal satu suara yang dipelajari saja akan tetapi akan lebih baik juga apabila memahami jenis suara yang lain. Hal ini diperlukan untuk memberikan standar suara yang sedang dipelajari.
 Contoh:
Kelompok Alto hendaknya juga tahu Suara Sopran
Jika kelompok ini salah tempo ataupun nada bisa membandingkan dengan suara Sopran tersebut.

Suara Tenor hendaknya juga bisa Suara Alto ataupun Bas, karena dengan demikian bisa membandingkan apakah suara yang kelompok ini lakukan sudah benar atau belum, atau bisa jadi apabila ada suara Alto yang tidak pas dapat mengingatkannya.
Yakinlah ketika kita sudah melakukan hal yang seperti ini, akan  baiklah hasil suara kita.

C.     Faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung agar kita dapat bernyanyi dengan baik.
Berikut adalah hal-hal yang harus kita perlukan untuk menjaga dan memelihara kualitas suara:
1.     Koor atau paduan suara memerlukan suara kuat dan nafas yang panjang, maka:
Ø  Apabila anda terbiasa merokok, hilangkan kebiasaan merokok. Karena kebiasaan merokok akan mempengaruhi paru-paru proses bernafas, biasanya orang yang gemar merokok, nafasnya akan menjadi lemah dan mudah capek. Hal ini akan sangat tidak baik jika tetap berlanjut, maka mau tidak mau, jika anda ingin memiliki suara yang bagus, berhentilah merokok.

Ø  Jangan pernah mengkonsumsi narkoba atau narkotika, karena dengan kita mengkonsumsi narkotika jelas bahwa suara kita akan sangat terganggu.
Mengapa demikian?
Apabila kita mengkonsumsi dan kecanduan narkoba, zat ini akan merusak sel-sel baik otak, sel tubuh, maupun pita suara kita.
Jangan pernah lakukan ini.

Ø  Kurangi makanan yang panas-panas, apalagi konsumsi makanan yang sudah menjadi kebiasaan harus selalu panas, dan juga jangan terlalu banyak mengkonsumsi cabe atau sambel. Hal ini juga akan melemahkan pita suara kita.

2.     Waktu yang digunakan untuk berlatih koor itu sangat pendek, paling hanya satu hingga dua jam saja. Maka gunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Itupun masih terpotong untuk melakukan pemanasan sekitar 10 hingga 15 menit, jadi waktu yang efektif hanya sekitar 45 menit sampai 90 menit. Cara yang lain agar latihan tetap berjalan dan menghasilkan kualitas suara yang baik dengan waktu yang singkat, lagu yang telah didapat dipelajari dulu sebelumnya di rumah masing-masing.

D.    Fokus pada dirigen
Apabila kita sudah melakukan pemanasan dan sudah digabungnkan dengan suara yang lain, maka masing-masing kelompok suara atau individu harus betul-betul konsentrasi atau fokus terhadap latihan. Yang menjadi pedoman utama dalam latihan ini adalah:
1.     Pelatih
Fokus pada pelatih, karenya setiap ada perubahan baik lirik, notasi, maupun tempo harus disepakati bersama berdasarkan pertimbangan tertentu.
2.     Dirigen
Jika kita tidak memusatkan pada dirigen, kita tidak akan pernah tahu kapan lagu akan dihentikan oleh dirigen atau dikasih intro oleh organis. Itu semua yang menentukan adalah dirigen, jadi kesimpulannya adalah perhatikan secara penuh terhadap aba-aba yang diberikan oleh dirigen tersebut.



E.  Kekompakkan

Kekompakkan yang dimaksud adalah memiliki keseragaman suara, tempo sebuah lagu dengan panduan dirigen. Tentunya hal ini juga ada keterkaitan dengan jenis suara yang lain, kompak baik Sopran, Alto, Tenor maupun Bas. Namun demikian kita juga harus memperhatikan tempo juga dengan bunyi organnya. 







Jangan sampai tempo dirigen dengan paduan suaranya tidak sama, seperti kejar-kejaran.



SELAMAT BERLATIH



PANDUAN MENGERJAKAN SOAL DESCRIPTIVE

 DESCRIPTIVE  Well Students, Now I want to tell you before you do exercise about "Descriptive Text" You must do these rules: 1. Re...