PERAYAAN EKARISTI TUTUP TAHUN PELAJARAN
DAN
PERSIAPAN MENEMPUH UJIAN AKHIR SEMESTER
SD DAN SMP PANGUDI LUHUR SANTO ALBERTUS KETAPANG
Perayaan Ekaristi dimulai pukul 07:00 WIB
Pemimpin Ekaristi adalah Pastor Matheus Juli, Pr.
Perayaan Ekaristi gabungan antara SD PL Santo Yosef dan SMP PL Santo Albertus.
Petugas Liturgi
Lektor dan Petugas Doa dari SD PL Santo Yosef
Pemazmur dan Alleluya juga dari SD PL Santo Yosef
SMP PL Santo Albertus membantu tugas sebagai Misdinar 6 anak, mereka adalah:
Mardo Januarby, Gualberto Mara, Gerardo Mahesa dkk
Koor dari SMP PL Santo Albertus, dengan konduktornya: Gracia Valentcia
Petugas Koor ini adalah kelompok "SAC/ Saint Albert Choir", ditambah dengan beberapa siswa baru yang telah terpilih untuk dilantik pada awal Januari mendatang tahun 2015.
Mereka adalah:
1. Paulina Febriani Kota 9. Rizky Anthony
2. agnes Cherly 10. Yosafat Sitorus
3. Jwivania 11. William Alexandro Taolin
4. Gabriella Mellisa 12. Petrus Balla Fationa
5. Arlan Hane 13. Victor
6. Junius Andy 14. Arsenio Taolin
7. Gregorius Kevin 15. Princesia Angela
8. Williambrodus Guidovalent Tarigas
Mereka dalam prosesnya akan menempuh beberapa tahapan latihan dan seleksi sebelum diputuskan menjadi anggota resmi "SAC".
Dalam misa tersebut, Pastor menggambarkan tentang bagaimana kita menjadi siswa harus berani jujur.
Tidak ada dalam kamus, "MENCONTEK"
Menyontek adalah tindakan yang tidak terpuji dan akan membawa kepada watak yang tidak baik.
Gambaran tersebut diperjelas dengan sebuah cerita:
KANCIL DAN BUAYA
Dalam kisah tersebut diceritakan bagaimana seekor kancil dengan sangat liciknya bisa membohongi buaya yang begitu banyak agar kancil bisa menyebrang sungai yang besar itu tanpa harus turun ke air, kancil tidak bisa berenang sehingga jika dia masuk ke air akan tenggelam.
Oleh karenanya,
Kancil meminta supaya semua buaya berbaris untuk kancil hitung supaya ketika mereka akan makan kancil tersebut daging kancilpun dapat secara rata terbagi.
Akan tetapi apa daya,
Semua buaya terbohongi setelah semua buaya terlewati untuk menyebrang sungai yang besar tersebut, kancilpun berlalu dari buaya-buaya tersebut dan aman tanpa luka sedikitpun.
Inilah kelicikan kancil yang tidak perlu dicontoh oleh para siswa.
Karena barang siapa melakukan hal yang buruk walau sekecil apapun akan memberikan hasil yang tidak baik pula bagi yang melakukan perbuatan itu.
.
.
Semua siswa mengikuti misa tersebut dengan tenang.
Setelah selesai misa, kamipun kembali ke sekolah untuk melanjutkan aktivitas berikutnya.