TEKNIK DAN CARA BERLATIH KOOR YANG BAIK
BY : BENNY
A. Pendahuluan
Koor
adalah merupakan bentuk paduan suara yang terdiri dari beberapa orang dari
beberapa jenis suara, seperti sopran, alto, tenor dan bas.
Sopran
adalah suara dasar perempuan
Alto
adalah suara kedua perempuan biasanya lebih rendah dari suara sopran
Tenor
adalah suara pria tinggi
Bas
adalah suara pria rendah
Dalam
anggota koor/ paduan suara hendaknya tidak boleh ada suara yang dominan,
harusnya standar atau sama dengan suara yang lain.
Jika
suara berbeda dari yang lain, maka akan sangat kelihatan dan suara tersebut menjadi fals.
B. Teknik berlatih
Sebelum
berlatih, setiap anggota hendaknya melakukan pemanasan terlebih dahulu dengan
sesama anggota yang berjenis suara yang sama. Anggota Sopran dengan Sopran, Alto
dengan Alto, Tenor dengan Tenor dan Bas juga dengan Bas.
Tempat
untuk melakukan pemanasan tersebut sebaiknya juga terpisah agar latihan dapat
maksimal dan tidak terganggu atau terkontaminasi dengan suara yang lain.
Tips-tips
untuk mendapatkan/ memperoleh suara yang maksimal, maka hendaknya memperhatikan
hal-hal berikut ini:
1.
Bunyi
Bunyi
dari suara yang kita ucapkan harus jelas, maka akan lebih bermakna jika suara
yang kita lepaskan benar-benar standar dengan suara yang lain, artinya do re mi
fa sol nya harus sesuai dan standar. Untuk memperoleh suara yang standar bisa
dilakukan dengan beberapa cara pengambilan nada:
Ø
Menggunakan gitar
Ø
Menggunakan garputala
Ø
Menggunakan pianika
Ø
Menggunakan organ dan alat musik yang lain
Jangan
pernah menahan suara di bagian dalam tenggorokan, supaya suara dapat
ditampilkan maksimal.
2.
Artikulasi
Jika
kita menyanyi dengan benar-benar membuka mulut dan memiliki nada yang sama
dengan yang lainnya, maka perlu kita ketahui lagi bahwa artikulasi juga
penting.
Artikulasi
adalah mengucapkan sebuah lirik lagu itu dengan benar dan baik, yaitu dalam
pengucapan a, i, u, e, o, harus benar-benar jelas.
Hindari
menggunakan suara falset, sebisa mungkin untuk tetap menggunakan suara asli
atau suara yang sebenarnya.
3.
Posisi
Berlatih
koor yang baik adalah memilih posisi berdiri, karena dengan posisi yang
demikian itu akan dapat memiliki nafas yang panjang, karena suara yang kita
hasilkan benar-benar terlepas tanpa ada hambatan.
Akan sangat
berbeda sekali apabila kita berlatih bernyanyi sambil duduk karena pernafasan
kita akan tertahan di bagian perut dan suara tidak akan maksimal. Maka dengan
posisi inilah yang nantinya akan membentuk suara asli kita menjadi suara
falset.
4.
Pemahaman notasi
Dalam
berlatih bernyanyi, hendaknya tidak hanya mengenal satu suara yang dipelajari
saja akan tetapi akan lebih baik juga apabila memahami jenis suara yang lain.
Hal ini diperlukan untuk memberikan standar suara yang sedang dipelajari.
Contoh:
Kelompok
Alto hendaknya juga tahu Suara Sopran
Jika
kelompok ini salah tempo ataupun nada bisa membandingkan dengan suara Sopran
tersebut.
Suara
Tenor hendaknya juga bisa Suara Alto ataupun Bas, karena dengan demikian bisa membandingkan
apakah suara yang kelompok ini lakukan sudah benar atau belum, atau bisa jadi
apabila ada suara Alto yang tidak pas dapat mengingatkannya.
Yakinlah
ketika kita sudah melakukan hal yang seperti ini, akan baiklah hasil suara kita.
C. Faktor Pendukung
Beberapa
faktor pendukung agar kita dapat bernyanyi dengan baik.
Berikut
adalah hal-hal yang harus kita perlukan untuk menjaga dan memelihara kualitas
suara:
1.
Koor atau paduan suara memerlukan suara kuat dan nafas yang
panjang, maka:
Ø
Apabila anda terbiasa merokok, hilangkan kebiasaan merokok.
Karena kebiasaan merokok akan mempengaruhi paru-paru proses bernafas, biasanya
orang yang gemar merokok, nafasnya akan menjadi lemah dan mudah capek. Hal ini
akan sangat tidak baik jika tetap berlanjut, maka mau tidak mau, jika anda
ingin memiliki suara yang bagus, berhentilah merokok.
Ø
Jangan pernah mengkonsumsi narkoba atau narkotika, karena
dengan kita mengkonsumsi narkotika jelas bahwa suara kita akan sangat
terganggu.
Mengapa
demikian?
Apabila
kita mengkonsumsi dan kecanduan narkoba, zat ini akan merusak sel-sel baik
otak, sel tubuh, maupun pita suara kita.
Jangan
pernah lakukan ini.
Ø
Kurangi makanan yang panas-panas, apalagi konsumsi makanan
yang sudah menjadi kebiasaan harus selalu panas, dan juga jangan terlalu banyak
mengkonsumsi cabe atau sambel. Hal ini juga akan melemahkan pita suara kita.
2.
Waktu yang digunakan untuk berlatih koor itu sangat pendek,
paling hanya satu hingga dua jam saja. Maka gunakan waktu dengan
sebaik-baiknya. Itupun masih terpotong untuk melakukan pemanasan sekitar 10
hingga 15 menit, jadi waktu yang efektif hanya sekitar 45 menit sampai 90
menit. Cara yang lain agar latihan tetap berjalan dan menghasilkan kualitas
suara yang baik dengan waktu yang singkat, lagu yang telah didapat dipelajari
dulu sebelumnya di rumah masing-masing.
D. Fokus pada dirigen
Apabila
kita sudah melakukan pemanasan dan sudah digabungnkan dengan suara yang lain,
maka masing-masing kelompok suara atau individu harus betul-betul konsentrasi
atau fokus terhadap latihan. Yang menjadi pedoman utama dalam latihan ini
adalah:
1.
Pelatih
Fokus
pada pelatih, karenya setiap ada perubahan baik lirik, notasi, maupun tempo harus
disepakati bersama berdasarkan pertimbangan tertentu.
2.
Dirigen
Jika kita tidak
memusatkan pada dirigen, kita tidak akan pernah tahu kapan lagu akan dihentikan
oleh dirigen atau dikasih intro oleh organis. Itu semua yang menentukan adalah
dirigen, jadi kesimpulannya adalah perhatikan secara penuh terhadap aba-aba
yang diberikan oleh dirigen tersebut.
E. Kekompakkan
Kekompakkan
yang dimaksud adalah memiliki keseragaman suara, tempo sebuah lagu dengan
panduan dirigen. Tentunya hal ini juga ada keterkaitan dengan jenis suara yang
lain, kompak baik Sopran, Alto, Tenor maupun Bas. Namun demikian kita juga
harus memperhatikan tempo juga dengan bunyi organnya.
Jangan sampai tempo
dirigen dengan paduan suaranya tidak sama, seperti kejar-kejaran.
SELAMAT BERLATIH